ULASAN SINGKAT TERKAIT ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL DALAM BISNIS INTERNASIONAL
Kita
mendefinisikan etika (ethics) sebagai keyakinan pribadi
individu mengenai apakah suatu keputusan, perilaku, atau tindakan adalah
sesuatu hal yang benar atau salah. Lebih jauh, meskipun etika didefinisikan
dalam konteks keyakinan individual, konsep perilaku
etis (ethical behavior) biasanya
merujuk pada perilaku yang sesuai dengan norma sosial yang biasanya diterima. Perilaku tidak etis (unethical behavior), kemudian, adalah
perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang biasanya diterima.
Etika
seorang individu ditentukan oleh gabungan beberapa faktor. Orang mulai
membentuk kerangka etis di masa kanak-kanak sebagai respons terhadap persepsi
mereka terhadap perilaku orang tua atau orang dewasa lainnya yang berhubungan
dengan mereka. Seiring anak-anak tumbuh dan memasuki sekolah, mereka
dipengaruhi oleh teman sebaya yang berinteraksi dengan mereka di kelas atau di
tempat bermain. Kejadian sehari-hari memaksa pelakunya mengambil keputusan
moral. Nilai-nilai seseorang juga memengaruhi standar etika.
Etika
terdapat dalam individu, tetapi banyak bisnis tetap berusaha keras untuk
mengelola perilaku etis dari manajer dan karyawan mereka dengan secara jelas
menetapkan fakta bahwa mereka mengharapkan untuk terlibat dalam perilaku etis.
Mereka juga ingin mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghilangkan
ambiguitas sebanyak mungkin mengenai apa yang dipandang perusahaan sebagai
perilaku etis versus tidak etis. Cara yang paling umum untuk melakukannya
adalah melalui penggunaan pedoman atau kode etika, pelatihan etika, serta
praktik organisasi dan budaya perusahan.
Etika dalam bisnis berhubungan dengan
manajer secara individual dan karyawan lain serta keputusan dan perilaku
mereka. Organisasi itu sendiri tidak mempunyai etika, tetapi dapat berhubunghan
dengan lingkungan mereka dengan cara yang sering melibatkan dilema etis dan
keputusan oleh individu-individu dalam organisasi tersebut. Situasi ini
biasanya dirujuk dalam konteks tanggung jawab sosial organisasi. Secara
spesifik, tanggung jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility-CSR)
adalah serangkaian tanggung jawab yang dilakukan perusahaan untuk melindungi
dan mengangkat masyarakat di mana mereka berfungsi.
PEMBAHASAN PERTANYAAN DISKUSI
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-11
Meskipun orang dari budaya
yang sama kemungkinan memiliki pandangan serupa mengenai apa yang dianggap
perilaku etis versus tidak etis, faktor-faktor apa saja yang membuat adanya
perbedaan dalam suatu budaya?
ü Orang-orang dari konteks budaya yang sama
kemungkinan mempunyai keyakinan serupa-tetapi tidak selalu identik-mengenai apa
yang merupakan perilaku etis dan tidak etis. Etika seorang individu ditentukan
oleh gabungan beberapa faktor. Nilai-nilai etis sangat dipengaruhi oleh budaya
dan adat kebiasaan nasional. Nilai (value) adalah hal-hal yang dirasa
penting oleh seseorang, yang seringkali berpusat pada hal-hal seperti waktu,
usia, pendidikan, dan status. Budaya mempunyai dampak langsung pada sistem
nilai dari anggota budaya tersebut. Nilai pada gilirannya akan memengaruhi bagaimana
individu mendefinisikan perilaku etis
versus tidak etis.
Faktor-faktor yang membuat adanya perbedaan
pandangan seorang individu dalam suatu budaya mengenai perilaku etis versus
tidak etis:
1.
Faktor Adat Istiadat adalah nilai tidak bersifat universal artinya tidak
untuk setiap masyarakat/kelompok menerima nilai tersebut, sehingga nilai antara
suatu daerah dengan daerah lainya berbeda.
2.
Faktor Agama
adalah faktor yg paling mempengaruhi norma dan nilai, karena di setiap agama
berbeda pantangan dan ibadahnya.
3.
Faktor Lingkungan
adalah faktor yang berperan dalam pembedaan nilai dan norma setiap daerah
masing-masing.
4.
Faktor Kebiasaan
adalah faktor yang dipengaruhi oleh sering tidaknya orang itu melaksanakan
suatu kebiasaan.
5.
Faktor Budaya
adalah budaya di suatu masyarakat/kelompok berbeda-beda, begitu juga norma dan
nilai di dalam suatu masyarakat berbeda-beda.
6.
Faktor Suku
adalah terdapatnya beragam suku yang membuat budaya dari setiap individu akan
beragam pula.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-12
Apakah kita dapat mendeskripsikan seseorang sebagai
“tidak beretika”? Mengapa ya atau
mengapa tidak?
ü Menurut kelompok kami iya, setiap orang bisa
dikatakan tidak beretika karena setiap orang
cara memandangnya itu berbeda-beda dan Etika merupakan hukum sosial,hukum
yang mengatur, mengendalikan serta membatasi perilaku manusia, bila mana
seseorang atau pribadi yang beretika pastinya dia memahami norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan dan pasti tidak mungkin melakukan hal yang buruk yang
nantinya akan mencerminkan pribadinya tersebut menjadi tidak beretika. Hal ini
karena pada dasarnya setiap tingkah laku manusia merupakan cerminan kepribadian
seseorang itu. Baik buruknya tingkah laku merupakan manifesto dirinya sendiri.
Sehingga sangat sulit untuk mendeskripsikan tingkah laku seseorang atau
masyarakat.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-13
Orang dari negara manakah
yang kemungkinan mempunyai keyakinan etis yang sama dengan orang dari Inggris?
Mengapa?
ü Inggris yang merupakan
bagian dari Eropa memiliki masyarakat yang mempunyai isu etis yang kemungkinan
berhubungan dengan konflik kepentingan. Negara Amerika Utara pun mempunyai
kemungkinan sama dengan Eropa. Konflik kepentingan terjadi ketika sebuah
keputusan berpotensi menguntungkan individu dengan kemungkinan untuk merugikan
organisasi. Persepsi etis dari pentingnya konflik kepentingan bervariasi dari
satu budaya ke budaya lain. Sebagai contoh pemasok yang menawarkan hadiah
kepada karyawan perusahaan. Beberapa perusahaan percaya bahwa hadiah dapat
menciptakan konflik kepentingan. Mereka khawatir bahwa karyawan tersebut akan
mulai mendahulukan pemasok yang menawarkan hadiah yang terbaik, dibandingkan
dengan pemasok yang produknya terbaik bagi perusahaan. Untuk mencegah bahaya
seperti ini, banyak perusahaan mempunyai kebijakan yang melarang pembeli mereka
untuk menerima hadiah dari pemasok.
Norma budaya yang terdefinisi dengan baik akan menentukan tingkat dan
kelayakan hadiah tersebut untuk dipertukarkan oleh para pelaku bisnis, yang
tergantung pada sifat hubungan bisnis, panjangnya hubungan, dan jumlah
transaksi bisnis. Namun, penentuan hadiah yang sesuai berdasarkan jumlah
transaksi bisnis adalah jenis perilaku yang menimbulkan kecurigaan adanya
konflik kepentingan di banyak perusahaan Amerika Utara dan Eropa.
Namun, paada 2010
pemerintah Inggris mengeluarkan Undang-Undang Penyuapan (Bribery Act), yang berlaku untuk
tindakan korupsi yang dilakukan di mana pun oleh perusahaan yang mempunyai
keberadaan bisnis di Inggris. Dalam berbagai cara, hukum Inggris ini lebih ekstensif
dan komprehensif dibandingkan FCPA. Seperti halnya FCPA, undang-undang ini
berlaku untuk transaksi yang melibatkan pejabat pemerintah. Tidak seperti FCPA,
Bribery Act juga berlaku untuk transaksi antara dua bisnis dan melarang
pembayaran fasilitas.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-14
Dalam keadaan seperti apa
kode etik paling efektif dan paling tidak efektif?
ü Kode etik dianggap paling efektif dalam keadaan di mana
sebuah perusahaan mampu untuk memerinci bagaimana karyawan harus memperlakukan
pemasok, pelanggan, pesaing, dan pemangku kepentingan lainnya. Adanya kode etik
saja tidak dapat memastikan perilaku etis dari sumber daya manusia di sebuah
perusahaan, kode etik harus didukung oleh praktik organisasi dan budaya
perusahaan. Sebuah perusahaan multinasional harus mengambil keputusan apakah
akan menetapkan satu kode yang digunakan untuk semua unit globalnya atau untuk
menyesuaikan masing-masing kode dengan konteks lokalnya.
Kode etik dianggap paling tidak efektif dalam keadaan di mana
ketika muncul permasalahan dan kode etik tidak dihormati adanya. Dalam sebuah
kebodohan klasik, dewan direksi Enron pernah dihadapkan dengan ventura yang
berpotensi menggiurkan yang bertentangan dengan kode etik perusahaan. Jadi,
yang dilakukan dewan tersebut mereka memungut suara untuk mengesampingkan kode
etik, menyetujui ventura bisnis, kemudian mengubah kode etik tersebut. Pada
kondisi seperti ini, adanya kode etik menjadi tidak efektif lagi yang
dikarenakan sumber daya manusianya yang tidak menghormati adanya.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-15
Apa pendapat Anda yang
paling mungkin terjadi jika perilaku dan keputusan etis dari sebuah tim baru
manajer puncak dari sebuah perusahaan tidak konsisten dengan budaya perusahaan
yang telah lama berakar dalam perusahaan?
ü Menurut kelompok kami, hal
yang mungkin terjadi adalah ketidakmampuan beradaptasi para karyawan lama dalam
rentang waktu yang singkat, bisa pula mereka akan bekerja tidak secara optimal
dikarenakan telah mengakar dengan budaya perusahaan yang sebelumnya. Namun,
tidak menutup kemungkinan jika seluruh karyawannya juga dapat menerima dengan
cepat adanya sebuah perubahan yang dilakukan oleh tim baru manajer puncak,
semua tergantung bagaimana cara tim baru manajer puncak dalam mengenalkan
perilaku dan keputusan etis yang dianggap lebih baik dari penerapan sebelumnya.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-16
Apakah menurut Anda
tanggung jawab sosial untuk sebuah MNC merupakan sesuatu yang paling baik
dikelola secara lokal atau paling baik dikelola secara global?
ü Menurut kelompok kami,
tanggung jawab sosial untuk MNC alangkah baiknya jika dikelola secara global,
karena perusahaan yang telah beroperasi
di lingkungan global harus menyesuaikan CSR dari setiap negara yang bervariasi.
Dimana perusahaan harus memerhatikan dan menyeimbangkan tiga tujuan dalam
merumuskan dan menerapkan strategi dan keputusan seperti gagasan triple bottom line yakni:
·
Memenuhi misi ekonomi mereka, menghasilkan laba bagi pemegang saham
mereka serta menciptakan nilai untuk pemangku kepentingan mereka;
·
Melindungi lingkungan;
·
Mengangkat kesejahteraan umum masyarakat.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-17
Apakah bisnis
multinasional pernah melakukan hal-hal yang bertanggung jawab secara sosial
yang jelas-jelas tidak mempunyai manfaat apapun bagi diri mereka sendiri?
ü Pernah. Bertanggungjawab
secara sosial dilakukan agar citra perusahaan dimata masyarakat baik. Dengan
citra yang baik ini akan membuat perusahaannya dilirik masyarakat dan dengan
sendirinya masyarakat (konsumen) akan tergerak untuk membeli produk yang
ditawarkan perusahaan tersebut. Konteks tanggung jawab sosial (CSR) dalam hal
ini ada kewajiban bertanggungjawab atas perintah UU dan memperbaiki atau
sebaliknya memberi ganti rugi atas kerusakan apapun yang telah ditimbulkan
perusahaan. Tanggung jawab sosial berada pada rantai moral sehingga posisinya
tidak sama dengan hukum. Sebagian besar perusahaan multinasional mendirikan
perusahaannya dibanyak negara. Agar perusahaannya mampu diterima di masyarakat
setempat maka CSR merupakan jembatan yang mampu mengantarkannya.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-18
Apa saja bahaya atau
jebakan yang mungkin dijumpai jika sebuah bisnis internasional berusaha untuk
bertanggung jawab secara sosial, tetapi hanya dalam cara yang memberikan
manfaat pada profitabilitasnya?
ü Bisnis internasional yang
berusaha bertanggung jawab secara sosial namun hanya mengedepankan manfaat pada
profit saja akan mendapat sirine bahaya antara lain perusahaan akan dianggap
tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya oleh masyarakat, dan masyarakat pun
akan enggan ketika perusahaan membutuhkan dukungan dari masyarakat terkait
kegiatan atau pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan, keberadaan perusahaan
tersebut pun bisa dibilang tidak akan diterima oleh masyarakat di sekitarnya.
Selain bahaya, jebakan pun tidak luput akan mengancam bisnis internasional dari
sebuah perusahaan di mana pesaing akan mudah mendahului untuk mengambil simpati dari masyarakat dalam
program sosialnya, dengan begitu hal tersebut juga akan berpengaruh kepada
profit perusahaan yang hanya melakukan program sosial sekedarnya saja dan hanya
mengedepankan manfaat untuk profitabilitas perusahaannya saja.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-19
Dalam keadaan seperti apa,
jika ada, Anda dapat melihat diri Anda sendiri sebagai seorang whistle-blower? Dalam keadaan seperti
apa, jika ada, Anda tetap diam terhadap tindakan ilegal yang dilakukan oleh
pemberi kerja Anda?
ü Keadaan saat kami sebagai sorang whistle-blower, ketika kami dihadapkan
dalam keadaan di mana kami mengetahui adanya tindakan ilegal dalam organisasi
tempat kami bekerja.
Biasaya seorang wistle-blowing memiliki sikap tanggung
jawab yang tinggi, jadi saat orang tersebut mengetahui tindakan-tindakan ilegal
dalam perusahaan tempatnya bekerja, mereka cenderung melaporkan tindakan
tersebut kepada atasannya. Namun jika mereka tidak mendapatkan respon, mereka akan
menginformasikannya kepada manajer yang lebih tinggi atau komite etika.
Orang-orang yang tidak mampu menjaga rahasia atau membongkar aib perusahaan
inilah yang disebut whistle-blowing.
Keadaan saat kami tetap diam terhadap tindakan
ilegal oleh perusahaan (pemberi kerja), dalam keadaan di mana jika atasan perusahaan kami
menyuruh untuk mengabaikan masalah terkait tindakan ilegal tersebut dan
menyuruh kami untuk tetap diam dan tidak angkat bicara tentang hal tersebut
atau ancaman terberat yakni kami akan diberhentikan dari pekerjaan kami.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-20
Apakah menurut Anda harus
terdapat lebih banyak atau lebih sedikit usaha untuk meregulasi etika dan
tanggung jawab sosial internasional? Mengapa?
ü Pengertian regulasi adalah
peraturan. Telah terdapat banyak usaha untuk meregulasi perilaku bisnis
internasional yang etis dan bertanggung
jawab secara sosial. Lima contoh ilustratifnya adalah Foreign Corrupt
Practices Act, Undang-Undang Penyuapan (Bribery
Act), Alien Tort Claims Act,
Konvensi Anti-Suap dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Anti-Bribery Convention of the Organization
for Economic Cooperation and Developmen), dan Organisasi Buruh
Internasional (International Labor
Organization).
Menurut kami
memang harus terdapat lebih banyak
perusahaan yang melakukan regulasi etika dan tanggung jawab sosial internasional karena merupakan salah satu
bukti yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengekang adanya penyuapan di dalam
praktik usaha perusahaannya. Banyak perjanjian internasional yang ada untuk
mengatuir, mengawasi, dan mempromosikan praktik bisnis yang etis.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-21
Dua konsorsium terkemuka dari peretail pakaian
Amerika Utara dan Eropa, Aliansi untuk Kesehatan Pekerja Bangladesh dan
Kesepakatan pada Kebakaran dan Keselamatan Bangunan di Bangladesh, telah
berjanji untuk memberikan $100 juta dalam bentuk pinjaman murah kepada para
pemilik pabrik di Bangladesh untuk meningkatkan standar keselamatan dan $42
juta untuk mendanai inspeksi keselamatan pekerja. Apakah menurut Anda para
peritel Barat ini mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pendanaan ini,
ataukah tanggung jawab untuk memastikan kondisi kerja yang aman terletak pada
pemilik pabrik dari mana mereka membeli pakaian tersebut?
ü Pengertian dari konsorsium adalah kerjasama dalam
masa tertentu sejumlah negara yang kuat ekonominya, bersatunya bank-bank besar
dan sebagainya untuk tujuan tertentu.
Menurut kami peritel barat ini mempunyai tanggung
jawab untuk memberikan pendanaan ini dikarenakan ini merupakan bagian dari
tanggung jawab sosial internasional. Di mana saat pendanaan ini dilakukan,
pihak peretail barat ini juga diuntungkan karena pasokan pakaian untuk
negaranya dari Bangladesh akan terus terjamin. Namun, saat pendanaan ini telah
diterima, maka tanggung jawab untuk memastikan kondisi kerja yang aman terletak
pada pemilik pabrik di Bangladesh itu sendiri.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-22
Apakah etika pemberian hadiah berbeda antara budaya
konteks tinggi dan konteks rendah?
ü Iya berbeda. Biasanya seseorang menemukan bahwa
dalam budaya konteks tinggi, kolektivitis, dan menghormati kekuasaan,
pertukaran hadiah adalah bagian yang lebih penting dari cara melakukan bisnis
dibandingkan budaya konteks rendah, individualistis, dan toleran terhadap
kekuasaan.
§ Pembahasan Pertanyaan Diskusi 5-23
Pertimbangkan skenario berikut ini.
·
Untuk membantu
penjualan produk Anda di pasar asing tertentu, Anda disarankan agar membayar
komisi sebesar 10 persen kepada “makelar” yang mempunyai akses ke pejabat
pemerintah tingkat tinggi di pasar tersebut, Anda menduga, tetapi tidak
mengetahui, bahwa makelar tersebut akan membagi komisinya dengan pejabat
pemerintah yang memutuskan barang mana yang akan dibeli. Haruskah Anda
melakukannya? Apakah ada bedanya jika pesaing Anda secara rutin membayar komisi
serupa?
·
Anda mempunyai
klien lama di sebuah negara yang menerapkan pengendalian valuta asing. Klien
tersebut meminta Anda untuk menaikkan tagihan Anda sebesar 25 persen. Sebagai
contoh, Anda akan mengirimkan kepada klien tersebut barang senilai $100.000,
tetapi menagih senilai $125.000. Atas dasar tagihan Anda, klien tersebut akan
mendapatkan $125.000 dari bank sentral negara tersebut. Klien tersebut kemudian
akan membayar Anda $100.000 dan menyuruh Anda memasukkan $25.000 sisanya dalam
sebuah rekening bank Swiss dalam nama klien tersebut. Haruskah Anda
melakukannya? Apakah ada bedanya jika klien Anda adalah anggota minoritas yang
secara politik tidak populer dan mungkin harus melarikan diri dari negara
tersebut sewaktu-waktu?
ü Pendapat kami terkait skenario dalam pertanyaan.
·
Perbedaan dalam
praktik bisnis lintas negara menciptakan kompleksitas etis yang lebih besar
bagi perusahaan dan karyawan mereka. Di sejumlah negara dengan penyuapan kecil
dan pembayaran sampingan merupakan bagian yang normal dan menjadi kebiasaan
dalam melakukan bisnis; perusahaan asing sering mengikuti adat kebiasaan lokal
tanpa memandang apa yang dianggap sebagai praktik yang etis di negara asalnya.
Praktik organisasi dan budaya perusahaan juga berkontribusi terhadap manajemen
perilaku etis. Jika pemimpin puncak dalam sebuah perusahaan berperilaku dengan
cara etis dan pelanggaran standar etika ditangani secara langsung dan tepat,
maka setiap orang dalam organisasi akan memahami bahwa perusahaan mengharapkan
mereka berperilaku dengan cara etis-untuk mengambil keputusan etis dan
melakukan hal yang benar. Namun, jika pemimpin puncak tampil untuk membebaskan
diri dari standar etika atau memilih untuk mengabaikan atau merendahkan
perilaku tidak etis, maka pesan yang berlawanan sedang dikirimkan-bahwa mereka dapat
melakukan sesuatu yang tidak etis jika mereka dapat menyembunyikannya. Terdapat
satu survei terkini yang menemukan sesuatu yang menarik mengenai bagaimana
praktik tersebut diterapkan di berbagai negara. Survei tersebut secara spesifik
berfokus pada sejauh mana penyuapan pejabat dapat diterima ketika melakukan
bisnis di luar negeri. Survei ini menemukan bahwa perusahaan Rusia, Cina,
Taiwan, dan Korea Selatan menganggap penyuapan relatif dapat diterima. Di
antara negara-negara yang menganggap penyuapan adalah sesuatu yang tidak dapat
diterima adalah Australia, Swedia, Swiss, Austria, dan Kanada. Italia, jepang,
dan Amerika Serikat berada di antara kedua ekstrem tersebut.
Jika
dalam konteks ini, di negara tersebut menganggap membayar komisi merupakan tindakan
yang legal, maka kami akan menyetujui pembayaran komisi tersebut demi lancarnya
penjualan produk kami di negara tersebut. Tidak ada bedanya dengan pesaing yang
juga melakukan transaksi pembayaran komisi tersebut, karena mungkin ini
merupakan salah satu teknis yang digunakan dalam pasar persaingan terlebih di
pasar asing yang notabene budayanya berbeda dengan budaya negara kita sendiri.
·
Sebaiknya tidak
melakukan hal tersebut, apalagi kalau kelompok tersebut merupakan kelompok
minoritas politik yang sewaktu-waktu
dapat melarikan diri ke negara lain. Selain itu juga dapat membuat kita rugi
karena kita harus mengirim uang lebih ke rekening pribadi mereka
2.3 PEMBAHASAN MEMBANGUN KETERAMPILAN GLOBAL
Identifikasi sebuah industri yang menarik bagi Anda
secara pribadi dan yang mempunyai sejumlah MNC besar. Contoh potensialnya
adalah energi, mobil, dan elektronik konsumen. Kunjungi situs dari ketiga
perusahaan dalam industri itu dan pelajari sebanyak mungkin mengenai sikap mereka
terhadap perilaku etis dan tanggung jawab sosial.
Identifikasi persamaan dan perbedaan di antara
ketiga perusahaan tersebut. Kemudian, kembangkan observasi mengenai kemungkinan
efektivitas dari usaha perusahaan tersebut untuk mempromosikan perilaku etis
dan tanggung jawab sosial berdasarkan pada situs web mereka. Terakhir, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut.
Pada hal ini kami memilih PT. Chevron, PT. Astra
Internasional Tbk, dan PT. Toshiba.
Kami telah mengunjungi ketiga situs perusahaan
tersebut.
Sumber: www.chevronindonesia.com
Sumber: www.astra.co.id
Sumber: www.asia.toshiba.com
§ Pembahasan Pertanyaan 5-24
Secara simbolis, apakah peran potensial dari
Internet dalam membantu mempromosikan perilaku etis dan tanggung jawab sosial
seperti yang dibuktikan oleh situs web yang Anda kunjungi?
ü Dengan adanya internet peran potensialnya sebagai
perantara perusahaan dalam mempromosikan perilaku etis dan tanggung jawab
sosial mampu mempublikasikan hal-hal yang terkait dengan kegiatan apa saja yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut. Jadi masyarakat umum yang mengunjungi situs
web perusahaan akan dengan gampang mengetahui bahwa perusahaan telah melakukan
hal-hal yang sesuai dengan apa yang disebut perilaku etis dan tanggung jawabnya
terhadap lingkungan sekitar. Dengan begitu masyarakat yang sebelumnya awam akan
perusahaan, menjadi tahu terkait bentuk kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan sekitarnya, yang tidak hanya berorientasi pada kemakmuran
perusahaannya saja.
§ Pembahasan Pertanyaan 5-25
Perusahaan manakah yang mempunyai situs web paling
efektif dalam hal etika dan tanggung jawab sosial? Menurut pendapat Anda, apa
yang membuatnya paling baik?
ü Menurut pendapat kelompok kami situs web paling
efektif dalam hal etika dan tanggung jawab sosial adalah PT. Astra
Internasional Tbk. Mengapa kami memilihnya? Karena pemaparan program CSR perusahaan
selalu terupdate, lalu program-program social yang dilakukan perusahaan dalam
berbagai yayasan yang dikelola perusahaan juga dipaparkan dengan sangat efektif
serta lengkap, sehingga saat masyarakat awam ingin mengetahui apa saja bentuk
tanggung jawab social yang telah dilakukan perusahaan, masyarakat akan disuguhi
informasi yang bisa dibilang memuaskan karena lengkapnya data yang dipaparkan
tersebut.
§ Pembahasan Pertanyaan 5-26
Perusahaan manakah yang mempunyai situs web paling
tidak efektif dalam hal etika dan tanggung jawab sosial? Menurut pendapat Anda,
apa yang membuatnya paling buruk?
ü Menurut kelompok kami yang mempunyai situs web
paling tidak efektif dalam hal etika dan tanggungjawab sosial adalah PT.
Toshiba karena dalam situs web resminya pemaparannya tidak lengkap. Sehingga menurut
kelompok kami jika masyarakat awam yang melihatnya akan merasa kebingungan jika
harus mencari apa saja tanggung jawab social yang pernah dilakukan perusahaan.
§ Pembahasan Pertanyaan 5-27
Bagaimana situs-situs tersebut memengaruhi pandangan
Anda mengenai setiap perusahaan dari sudut pandang seorang investor potensial?
Seorang karyawan potensial? Seorang pemasok potensial?
ü Menurut
pandangan dari kelompok kami dari sudut pandang investor potensial terkait situs perusahaan:
1.
PT Chevron: Para investor potensial akan dengan mudah
mengetahui bisnis yang sedang dikelola perusahaan, dan mereka akan memikirkan
untuk mulai berinvestasi ke perusahaan.
2.
PT. Astra Internasional Tbk: Para investor potensial
juga dengan mudah mengakses apa informasi yang dibutuhkannya karena di situs
web PT. Astra Internasional Tbk ini ada informasi terkait khusus untuk investor.
3.
PT. Toshiba: Para investor akan disuguhi informasi
yang terkait Business Product dari perusahaan, mungkin dengan hal itu investor
bisa mampu menganalisis jika ingin menanamkan modalnya di perusahaan.
Menurut
pandangan dari kelompok kami dari sudut pandang karyawan potensial terkait situs perusahaan:
1. PT Chevron: Di
situs web perusahaan ada menu karir disitu para karyawan potensial bisa dengan
mudah mencari informasi terkait perusahaan.
2. PT. Astra
Internasional Tbk: Para karyawan potensial juga disuguhkan oleh menu karir
terkait perusahaan.
3. PT. Toshiba:
Pada situs perusahaan infomasi terkait karir seorang karyawan potensial kurang
lengkap adanya.
Menurut
pandangan dari kelompok kami dari sudut pandang pemasok potensial terkait situs perusahaan:
1. PT Chevron: Pada
situs web perusahaan dihadirkan dimana saja bisnis perusahaan dikembangkan jadi
akan lebih memudahkan pemasok potensial terkait informasi perusahaan yang
dibutuhkan.
2. PT. Astra
Internasional Tbk: Pada situs web perusahaan terdapat menu bisnis yang bisa
dikatakan merangkum informasi yang dibutuhkan pemasok potensial.
3. PT. Toshiba:
Pada situs perusahaan ada menu Country activity di mana memungkinkan untuk
pemasok potensial jika ingin mengetahui informasi terkait perusahaan.
§ Pembahasan Pertanyaan 5-28
Jika ditanya, nasihat apa yang dapat Anda tawarkan
kepada setiap perusahaan untuk meningkatkan perhatiannya terhadap perilaku etis
dan tanggung jawab sosial seperti yang tercermin dalam situsnya
ü Saran dari
kelompok kami untuk perusahaan yang kami pilih:
1.
PT Chevron: Pemaparan tanggung jawab sosial yang
terdapat dalam situs web perusahaan sudah cukup baik, namun mungkin lebih
ditingkatkan dengan bukti upload nyata saat perusahaan melakukan
program-program yang telah dipaparkan dalam tanggung jawab sosialnya di situs
web.
2.
PT. Astra Internasional Tbk: Pemaparan yang dilakukan perusahaan sudah
sangat baik, program-program tanggung jawab social untuk masyarakat pun sudah
di suguhkan dengan begitu lengkap. Saran dari kami semoga perusahaan selalu
meningkatkan bentuk tanggung jawab sosial terhadap kepedulian lingkungan dan
masyarakat sekitar.
3.
PT. Toshiba: Pemaparan dari situs web perusahaan kami
rasa perlu lebih ditingkatan. Terkait informasi yang mudah dipahami tentang apa
saja program-program yang telah dilakukan perusahaan sebagai bukti tanggung
jawabnya kepada sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar