Jumat, 12 Februari 2016

SWOT PELINDO III



RACHMAWATI TUS S / 13080574109
Analisis Pengamatan Lingkungan Internal dan Eksternal
Pada PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero)

LINGKUNGAN INTERNAL
PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)
KOMPONEN
WEIGHT
RATING
WEIGHT
SCORE
Strength (Kekuatan)
1.      Melakukan kegiatan pengusahaan di lokasi pelabuhan strategis
2.      Keamanan pelabuhan
3.      Komitmen melaksanakan K3
4.      Pelayanan jasa pelabuhan bergaransi
5.      Penggunaan sistem informasi untuk menunjang pelayanan
6.      Tingkat kesehatan keuangan perusahaan

Weakness (Kelemahan)
1.      Kuantitas dan Kualitas SDM belum optimal
2.      Struktur Organisasi Cabang
3.      Budaya Kerja Organisasi
4.      Keterbatasan Kuantitas dan Kualitas Peralatan
5.      Keterbatasan Kedalaman Alur/Kolam, Panjang, Konstruksi Fasilitas, dan Kapasitas Tambatan/Dermaga
TOTAL

0,14

0,12
0,06
0,08

0,05

0,08



0,10

0,06
0,08
0,11

0,12



1,00

4

3
3
2

3

4



3

2
3
4

3





0,56

0,36
0,18
0,16

0,15

0,32



0,3

0,12
0,24
0,44

0,36



3,19







IDENTIFIKASI FAKTOR
Strength (Kekuatan)
1.      Melakukan kegiatan pengusahaan di lokasi pelabuhan strategis
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya memiliki lokasi yang strategis di tengah-tengah Indonesia, juga sebagai pintu gerbang menuju kawasan Indonesia Timur. Pelabuhan Tanjung Perak juga memiliki ±32 rute pelayaran petikemas domestik dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju pelabuhan lain di seluruh Indonesia. Tak hanya petikemas domestik, terdapat juga rute pengiriman container internasional (Direct Container Vessel Routes) menuju Taiwan, Hongkong, Korea, China and Japan. Hal yang juga menjadi keunggulan adalah terdapat jalur distribusi petikemas melalui kereta api yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) dengan Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), demikian halnya juga  dekat dengan akses Jalan Tol Surabaya. (Sumber: http://www2.pelindo.co.id)
2.      Keamanan pelabuhan
PT Pelindo III Cabang Banjarmasin terapkan berbagai terobosan dalam tingkatkan layanan dan kinerja perusahaan. setelah sebelumya mengubah pengelolaan Pas pelabuhan dengan sistem komputerisasi, integrasi sistem IT dalam pengamanan dengan implementasi CCTV guna pengawasan operasional dan keamanan di lapangan. kali ini Sistem kerja port security pun tak luput dalam rencana optimalisasi. Dengan pengawasan pengamanan dan pembinaan secara terpadu yang melibatkan antar divisi di lapangan, dengan tetap divisi SDM dan Umum sebagai koordinator. Penerapan sistem ini diharapkan mampu memberikan sinergi yang lebih tinggi dalam koordinasi. (Sumber: infobanua.co.id)
Keamanan pada fasilitas pelabuhan dilingkungan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengacu pada ketentuan ISPS Code (International Ship and Port Facility Security Code) yaitu suatu koda internasional yang mengatur tentang keamanan di kapal dan fasilitas pelabuhan (Amandemen SOLAS Chapter XI-2). Setiap pelabuhan memiliki Port Facility Security Officer (PFSO) yaitu petugas yang bertanggung jawab dalam pengembangan implementasi, revisi dan pemeliharaan rancangan keamanan fasilitas Pelabuhan dan mampu berkoordinasi serta berkomunikasi dengan para petugas keamanan kapal (SSO / Ship Security Officer) dan petugas keamanan perusahaan pelayaran (CSO/Company Security Officer).
Terhadap pelabuhan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang telah menerapkan ISPS Code dilakukan tindakan keamanan yang meliputi sbb :
1.      Keluar masuk fasilitas pelabuhan
2.      Areal terbatas didalam fasilitas pelabuhan;
3.      Penanganan muatan;
4.      Pengiriman perbekalan kapal;
5.      Penanganan barang yang ditinggalkan oleh pemiliknya; dan
6.      Pemantauan keamanan fasilitas pelabuhan
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) telah berupaya untuk dapat memenuhi fasilitas dan peralatan sesuai persyaratan ISPS Code diantaranya sebagai berikut:
1.      Pintu masuk/keluar pelabuhan
a.       ID Card
b.      Handy Talky
c.       Mirror Inspection
d.      Metal Detector
e.       Portal Electric
2.      Pagar tetap dan Pagar bergerak
3.      Sistem Monitoring
a.       CCTV
b.      Control Room
4.      Sistem Sinar X (X-ray) pada terminal penumpang
5.      Sistem Penerangan (lampu)
6.      Sistem Komunikasi (Handy Talky)
7.      Sistem transportasi (mobil)






3.      Komitmen melaksanakan K3
Sebagai perusahaan jasa yang bergerak dalam layanan jasa terminal operator pelabuhan, Pelindo 3 selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap tindakan yang berkaitan dengan kegiatan usahanya. Pengelolaan Pelindo 3 dilakukan secara profesional, transparan, akuntabel, responsif, dengan tetap berpedoman pada peraturan perundan-undangan yang berlaku guna mencapai visi dan misi perusahaan. Penerbitan pedoman dalam beretika dan berperilaku dilakukan oleh Pelindo 3 untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Pedoman etika dan perilaku ini disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Pegawai sebagai insan Pelindo 3 yang berisikan pedoman tentang kewajiban yang harus dilakukan dan larangan yang harus dihindari. Di dalamnya juga mengatur hubungan perusahaan dengan pemegang saham, pengguna jasa, pemasok/rekanan, pejabat pemerintah, pegawai dalam hubungan industrial, serta komitmen dalam kesehatan dan keselamatan, serta lingkungan dan kemitraan dengan masyarakat.
PT Pelindo III Cabang Banjarmasin kembali meraih penghargaan sebagai pembina K3 terbaik Kota Banjarmasin. Penganugerahan tersebut secara simbolis dilaksanakan dengan pemberian piagam penghargaan yang diberikan oleh Walikota Banjarmasin H. Muhidin dalam acara Apel Bulan K3 yang dilaksanakan 27 Februari 2014 di Lapangan Swiss Bell Hotel Banjarmasin. (Sumber: www.infobanua.co.id)








4.      Pelayanan jasa pelabuhan bergaransi
Sistem pelaporan pelanggaran (whistle blowing system) adalah sistem yang digunakan untuk menerima, mengolah dan menindaklanjuti serta membuat pelaporan atas informasi yang disampaikan oleh pelapor mengenai pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan.
Tujuan dari WBS adalah sebagai pedoman dalam mempermudah dan mempercepat proses pelaksanaan penyelesaian pengaduan atas adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh terlapor.
Pelanggaran yang dapat dilaporkan adalah semua perbuatan yang menyimpang atau bertentangan dengan peraturan perusahaan, kode etik, melawan hukum dan segala perbuatan di luar ketentuan yang dapat mengakibatkan kerugian secara materiil maupun penurunan citra perusahaan.
Kategori pelanggaran meliputi:
1.      Pelanggaran Peraturan Perusahaan,
2.      Pelanggaran Pedoman Etika dan Perilaku,
3.      Penyalahgunaan kewenangan jabatan,
4.      Tindakan yang menyebabkan hilang/berkurangnya pendapatan perusahaan,
5.      Kecurangan/penggelapan/pencurian aset-aset perusahaan,
6.      Pelanggaran dalam proses pengadaan barang dan jasa.






5.      Penggunaan sistem informasi untuk menunjang pelayanan
Surabaya (12/10) – Ada yang baru dan beda di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, kini di Terminal Jamrud telah berdiri bangunan biru yang mirip ‘hanggar’ pesawat terbang. Bangunan tersebut adalah gudang modern yang berlokasi di eks. gudang 125 ini, didirikan untuk mempercepat proses bongkar muat di pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) tersebut.
’’Pembangunan gudang tersebut utamanya untuk melebarkan apron (jarak dari bibir dermaga ke gudang), yang semula berjarak 13 meter kini menjadi 20 meter sehingga memudahkan jalannya proses bongkar muat barang di pelabuhan,’’ kata Manajer Pelayanan Terminal Jamrud Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Edwardnul Djohar. Selain itu, tambah pria yang akrab dipanggil Ferry ini, pelebaran tersebut akan memberikan tambahan ruang bagi alat-alat berat untuk melakukan aktivitas bongkar muat. ’’Alat bongkar muat jadi lebih mudah ber-manuver,’’ imbuhnya.
Hal yang sama juga dilakukan untuk gudang di Terminal Jamrud Utara, yaitu eks. gudang 101 yang saat ini dalam tahap pembongkaran. Rencananya gudang 101 yang semula mempunyai jarak apron terlalu menjorok yakni hanya 15 meter, rencananya akan diperlebar dengan jarak apron-nya menjadi hingga 40 meter. Hal ini akan menambah ruang untuk alat bongkar muat agar lebih leluasa.
“Alat bongkar muat seperti Harbour Mobile Crane (HMC) yang membutuhkan space cukup luas tidak mengalami kendala ruang lagi, dan proses bongkar muat mejadi lebih mudah dan cepat,’’ terangnya.
Perlu diketahui gudang di Jamrud Selatan ini mempunyai luas 4.935 meter persegi tersebut rencananya akan digunakan untuk penumpukan barang-barang general cargo domestik. Sedangkan, luas gudang di  Jamrud Utara yang mencapai 4.920 meter persegi dan nantinya akan diperuntukkan untuk barang-barang khusus general cargo internasional. Kedua gudang tersebut ditargetkan masing-masing selesai akhir tahun 2015.
Edwardnul Djohar menambahkan, bahwa fasillitas gudang baru nantinya dilengkapi dengan sistem informasi untuk proses penerimaan, penumpukan dan pengeluaran, atau Storage Management System sebagai kontrol pengawasan dan pengendalian barang, dimana para pemilik barang harus terlebih dahulu mengajukan permohonan penumpukan barang ke Pelindo III, nantinya melalui perencanaan aplikasi Storage Management System pihak Pelindo III akan memberikan nomor slot gudang kepada pemilik barang, sehingga semua barang yang ada di gudang akan tertata dan terpola. Sebelumnya, proses penumpukan proses penumpukan barang masih berdasarkan realisasi dimana ada tempat kosong dan dirasa layak di situ barang dapat disimpan















6.      Tingkat kesehatan keuangan perusahaan


Dikutip dalam website PT. Pelabuhan Indonesia III (www.pelindo.co.id) dalam publikasi laporan keuangan perusahaan per semester I tahun 2015 bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam semester pertama tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yakni tahun sebelumnya laba yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 1.194.015.017 pada akhir tahun dan kini pada semester I tahun 2015 yang tepatnya pada bulan juni 2015, laba bersih perusahaan sudah mencapai Rp 638.217.618. Bisa dikatakan hal ini sudah lebih dari 50% laba pada tahun sebelumnya.





IDENTIFIKASI FAKTOR
Weakness (Kelemahan)
1.      Kuantitas dan Kualitas SDM belum optimal
Perseroan menyadari peranan penting Human Capital Development sebagai mitra strategis manajemen dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan usaha Perseroan. Karena itu, Perseroan mengimplementasikan pengelolaan pengembangan sumber daya manusia yang kompetensi (Competency Based Human Resource Management). Tahapan yang dilakukan adalah mengetahui profil kompetensi jabatan (Job Profile), level kompetensi yang dimiliki oleh pegawai (Employee Profile), dan gap antara Job Profile dan Employee Profile. Alat ukur ini
disebut Behavior Symptom Test (BST) dan telah dibuat dalam bentuk aplikasi berbasis komputer yang terintegrasi dengan sistem informasi yang lain.
Menyadari bahwa setiap pegawai adalah unik dengan talenta yang berbeda-beda, maka Perseroan melakukan Talent Mapping untuk pejabat struktural dengan kelas jabatan tertentu. Hasil mapping itu sendiri selain digunakan untuk pengembangan pegawai yang bersangkutan, juga untuk mengetahui konfigurasi SDM pelabuhan. Guna membentuk karyawan yang kompeten dan berkinerja unggul, Perseroan menyelenggarakan program diklat yang bersifat meningkatkan kemampuan teknis (hard competency) dan non teknis (soft competency).
Selain itu, Perseroan juga menyediakan beasiswa pendidikan bagi karyawan baik di dalam dan luar negeri. Sebagai sarana yang menjamin hubungan industrial antara manajemen PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dengan Serikat Pegawai Pelabuhan Indonesia III maka telah dilakukan pembaharuan perjanjian kerja bersama. PKB ini merupakan penyempurnaan dan pembaharuan dari PKB sebelumnya yang sudah habis masa berlakunya disesuaikan dengan perkembangan terkini dan tuntutan masa depan. Keberadaan dari PKB ini juga bertujuan untuk menyatukan visi manajemen dan visi serikat pekerja agar terwujud perusahaan yang lebih sehat, efisien, efektif, produktif dan berdaya saing tinggi serta dapat mensejahterakan keseluruhan pegawai/pekerja dan keluarganya.
2.      Struktur Organisasi Cabang
Description: C:\Users\wien\Downloads\struktur_organisasi.jpg

Banyaknya petinggi di pelindo menjadi salah satu kelemahan perusahaan yang mungkin bisa menjadi sebuah politik kepentingan bagi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

3.      Budaya Kerja Organisasi
Pelindo 3 menetapkan Budaya Perusahaan dengan tiga nilai inti utama yang menjadi pedoman bagi seluruh insan Pelindo 3 dalam menjalankan perusahaan. Budaya Perusahaan dimaksud adalah sebagai berikut:
  1. Customer Focus; Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan
Perilaku utama dalam nilai inti Customer Focus :
a.       Melayani: Melayani pelanggan secara inovatif sehingga memuaskan pelanggan dan tak bisa ditiru pesaing, beinteraksi dengan ramah, santun, dan hormat serta proaktif dalam mengidentifikasi kebutuhan serta keinginan pelanggan. Bila pelanggan ada keluhan, insan Pelindo 3 menanganinya secara responsif dan profesional.
b.      Tangguh: Insan Pelindo 3 bersikap tangguh baik dalam rangka melayani maupun menangani keluhan pelanggan dengan rasa percaya diri serta tegas dalam menjalankan sistem dan prosedur yang ada. Bersikap sabar dalam berinteraksi, tekun dan bekerjasama dengan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan tercapai. Insan Pelindo 3 selalu melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap pelayanan yang telah dilakukan.
  1. Care; Terdepan dalam kepedulian kepada pemangku kepentingan dan lingkungan
Perilaku utama dalam nilai inti Care :
a.       Peka: Insan Pelindo 3 peka terhadap perubahan keinginan pemangku kepentingan (stakeholder) dan permasalahan lingkungan hidup, karena selalu tanggap akan situasi yang terjadi di sekitarnya. Selain itu, insan Pelindo 3 selalu berinisiatif untuk menjadi yang terdepan dalam kepedulian kepada pemangku kepentingan dan lingkungan melalui proses belajar berkelanjutan.
b.      Sigap: Insan Pelindo 3 selalu sigap yakni dengan siap sedia menjalankan tugas, cekatan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi, dan tangkas dalam melakukan tindakan nyata. insan Pelindo 3 mampu memberi solusi terkait permasalahan yang muncul baik dalam lingkungan usaha maupun lingkungan hidup.
  1. Integrity; Berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi etika
Perilaku utama dalam nilai inti Integrity :
a.       Disiplin: Insan Pelindo 3 disiplin dalam menjalankan tugasnya karena taat aturan, jujur, adil dan terbuka, serta konsisten baik dalam setiap ucapan maupun tindakan.
b.      Tanggung jawab: Insan Pelindo 3 melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, baik dari segi hasil maupun proses karena didasari sikap amanah (komitmen). Insan Pelindo 3 selalu bersungguh-sungguh dalam bekerja menjaga nilai-nilai etika, selalu produktif dalam setiap kegiatan serta tuntas dalam bekerja.

4.      Keterbatasan Kuantitas dan Kualitas Peralatan
Keterbataan kuantitas dan kualitas dari peralatan yang tersedia menjadikan hal ini sebagai salah satu kelemahan dari perusahaan.











5.      Keterbatasan Kedalaman Alur/Kolam, Panjang, Konstruksi Fasilitas, dan Kapasitas Tambatan/Dermaga

Keterbatasan pada kolam, konstruksi fasilitas serta dermaga masih perlu banyak perbaikan, karena itu menjadikan faktor ini menjadi salah satu kelemahan bagi perusahaan.





LINGKUNGAN EKSTERNAL
PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)
KOMPONEN
WEIGHT
RATING
WEIGHT
SCORE
Opportunity (Peluang)
1.      Perkembangan perekonomian global, nasional dan daerah
2.      Perkembangan teknologi transportasi
3.      Pembangunan terminal Multi purpose Teluk Lamong
4.      Kebijakan sistem National Single Window dan operasional pelabuhan
5.      Potensi peningkatan pangsa pasar kegiatan usaha utama dan pendukung
6.      Potensi Hinterland Jawa Tengah dan Timur, Kalimantan Tengah dan Selatan, Bali, NTB, dan NTT

Threats (Ancaman)
1.      Meningkatnya persaingan antar pelabuhan
2.      Oligopoli/Kartel jaringan trayek angkutan laut
3.      Aliansi/Merger MLO (Main Line Operator) global & operator terminal global
4.      Fluktuasi harga minyak mentah dunia
5.      Tingkat inflasi

TOTAL

0,12

0,10

0,08

0,07


0,06


0,11




0,09

0,08

0,09


0,10

0,10

1,00

3

3

4

2


2


4




3

2

3


4

4


0,36

0,3

0,32

0,14


0,12


0,44




0,27

0,16

0,27


0,4

0,4

3,18








IDENTIFIKASI FAKTOR
Opportunity (Peluang)
1.      Perkembangan perekonomian global, nasional dan daerah


2.      Perkembangan teknologi transportasi

PERKEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI (Sarana Transportasi Laut)

Kapal laut merupakan sarana yang penting di dalam aktivitas hubungan antara masyarakat dari pulau satu dengan pulau yang lainnya. Hal ini juga menyebabkan bahwa bangsa Indonesia mendapat julukan bangsa pelaut, karena mereka telah terbiasa mengarungi lautan di wilayah Nusantara, bahkan telah berlayar sampai ke luar wilayah Nusantara. Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal-kapal sebagai sarana penting dalam transportasi laut, seperti yang tergambar pada relief-relief Candi Borobudur dalam bentuk perahu bercadik yang telah mampu berlayar hingga jauh sampai ke Pulau Madagaskar (Afrika). Juga pembuatan kapal phinisi yang dilakukan oleh bangsa Bugis di Sulawesi Selatan.
Teknologi pembuatan kapal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat setelah mendapat pengaruh asing. Dari para pelaut asing itulah bangsa Indonesia memperoleh tambahan pengetahual teknologinavigasi dan pelayaran, hingga akhirnya Indonesia memiliki industry kapal yang modern. Industri perkapalan di Indonesia berawal dari sebuah bengkel tempat mereparasi kapal. Kemudian bengkel itu berkembang menjadi industry yang merancang dan membangun kapal sebagai sarana transportai laut, dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran Laut Nasional Indonesia (PT.Pelni). Industri kapal Indonesia dimotori oleh PT. PAL Indonesia. Perusahaan ini merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pendirian perusahaan kapal masa pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian bengkel reparasi kapal laut ini dimunculkan oleh Gubernur jendral   Hindia Belanda V.D. Capellen. Nama perusahaan itu adalah NV.Nederlandsch Indische Industrie.
Perkembangan sistem transportasi laut pada dewasa ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat memproduksi kapal angkut penumpang, yaitu kapal Palindo Jaya 500. Kapal tersebut diluncurkan pertama kali pada bulan Agustus 1995. Kapal tersebut dibuat untuk menunjang sarana transportasi laut yang lebih cepat dan aman.

3.      Pembangunan terminal Multi purpose Teluk Lamong
Pada 2015, kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak juga ditopang oleh kehadiran Terminal Pelabuhan Teluk Lamong yang merupakan salah satu terminal pelabuhan tercanggih di dunia di mana seluruh sistem operasinya otomatis dan menggunakan komputer. Direncanakan antara Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal Pelabuhan Teluk Lamong akan dihubungkan dengan sistem monorel petikemas pertama di dunia.


Description: C:\Users\wien\Downloads\Teluk_Lamong_Surabaya.jpg
 







Surabaya (16/10) – Inovasi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III untuk menekan biaya logistik nasional diwujudkan melalui pembangunan Terminal Teluk Lamong sebagai anak perusahaan dengan konsep terminal semi-otomatis dan ramah lingkungan. Terminal yang telah beroperasi sejak tahun 2014 tersebut merupakan solusi terbaik untuk memecah kepadatan arus barang di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak.
Terminal Teluk Lamong dilengkapi dengan peralatan modern semi-otomatis sehingga menjanjikan keamanan, kecepatan serta ketepatan waktu bagi pengguna jasa. Kapal-kapal internasional bermuatan besar dapat sandar di Terminal Teluk Lamong karena kedalaman dermaganya mencapai -14 meter LWS. Juga telah dilakukan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya, dengan lebar alur menjadi 150 meter, kedalaman menjadi 13 mLWS pada tahap pertama, sehingga kapal tujuan Indonesia tidak perlu lagi singgah ke Singapura.
Komitmen Pelindo III untuk memberikan yang terbaik bagi negeri semakin diperkuat dengan hadirnya Terminal Teluk Lamong. Pengiriman barang yang semakin efisien membuat harga logistic menjadi murah dan terjangkau oleh masyarakat. Bukan hanya itu, peran Pelindo III semakin diperhitungkan dimata dunia dengan masuknya kapal – kapal internasional yang dilayani secara maksimal di Terminal Teluk Lamong.(Sumber: www.pelindo.co.id)

4.      Kebijakan sistem National Single Window dan operasional pelabuhan
Dikutip dalam Indonesia National Single Window (http://www.insw.go.id/) bahwa Konsepsi National Single Window merupakan proses customs release and clearance of cargoes melibatkan banyak instansi terkait, sehingga salah satu faktor kunci adalah tersedianya portal yang memungkinkanterjadinya pertukaran data dan informasi, dimana masing-masing instansi akan menyediakan dan mengakses informasi yang dibutuhkan. Untuk pertukaran data tersebut diperlukan integrasi antar sistem dari masing-masing instansi yang terkait dengan Portal NSW. Integrasi antar sistem tersebut juga diperlukan untuk merealisasikan prinsip single point of data submission, data processing, and decision making for customs release and clearance of cargoes, yaitu dalam bentuk penyediaan “repositori” tunggal secara virtual, dimana setiap pihak yang terlibat dapat mengambil, memproses, dan mengembalikan (update) pekerjaan yang menjadi bagian masing-masing dari repositori tersebut.
Portal NSW merupakan sistem yang akan melakukan integrasi informasi berkaitan dengan proses customs release and clearance of cargoes, yang menjamin keamanan data dan informasi serta memadukan alur dan proses informasi antar sistem internal secara otomatis, yang meliputi sistem kepabeanan, perijinan, kepelabuhanan/kebandarudaraan, dan sistem lain yang terkait dengan proses customs clearance and release of cargoes. Melalui Portal NSW, Pengguna jasa diharapkan cukup mengakses 1 sistem yaitu Portal NSW dalam penyelesaian seluruh persyaratan ekspor dan impor.





5.      Potensi peningkatan pangsa pasar kegiatan usaha utama dan pendukung
Potensi Hinterland Jawa Tengah dan Timur, Kalimantan Tengah dan Selatan, Bali, NTB, dan NTT
Cilacap (08/5) – Tercatat di bulan April 2015, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Intan menunjukkan peningkatan kinerja pelayanan usaha bongkar muat (stevedoring) yang cukup signifikan. Realisasi kinerja bongkar muat khususnya bongkar curah kering di bulan April tahun 2015 meningkat 72,93 persen dibanding periode yang sama di tahun 2014. Hal ini disampaikan oleh General Manager PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Intan, Djumadi saat ditemui di sela-sela aktivitasnya, “Kinerja bongkar muat curah kering ke dalam maupun luar negeri di bulan April 2015 tercatat 5.757 T/S/D (Ton/Ship/Day) atau meningkat 72,93 persen dibanding periode yang sama di tahun 2014 yang terealisasi sebesar 3.329  T/S/D”, ujarnya.
Sedangkan realisasi kinerja dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2015 meningkat sebesar 42,72 persen yang tercapai sebesar 5.280,75 T/S/D dibandingkan tahun 2014 yang hanya tercapai sebesar 3.700,07 T/S/D. Hal ini disebabkan kegiatan bongkar dilakukan dengan system kerja full gang, koordinasi secara aktif melalui mekanisme pra-meeting operasional dan monitoring secara terus menerus terkait kesiapan pelaksanaan kegiatan bongkar muatnya yang ditangani secara full handling oleh Pelabuhan Tanjung Intan, termasuk kesiapan sumber daya, maupun alat/peralatan penunjangnya. “Peningkatan ini juga ditunjang penggunaan grab kapasitas 15 ton serta adanya kesiapan armada trucking”, tambah Djumadi. Lebih lanjut Djumadi menyampaikan bahwa seiring dengan adanya pembangunan proyek PLTU Bunton yang menggunakan bahan baku curah kering batubara. Dengan meningkatnya kebutuhan pasokan batubara maka volume bongkar batu bara di Pelabuhan Tanjung Intan juga semakin meningkat. “Volume pelayanan usaha bongkar muat bulan April 2015 tercapai sebesar 258.354 Ton dan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 23,54 persen yang terealisasi sebesar 209.126 Ton,” imbuhnya.
Senada dengan yang disampaikan oleh Supervisor Perencanaan dan Administrasi Terminal, Mismanto, menambahkan bahwa kenaikan ini sejalan dengan pangsa pasar bongkar muat yang semakin meningkat sampai dengan April 2015. “Pangsa bongkar muat dari Januari sampai dengan bulan April 2015 baik di dermaga umum atau khusus meningkat sebesar 5,8 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan untuk pangsa pasar bongkar muat di bulan April 2015 naik 18,46 persen dibanding periode yang sama di tahun 2014, “ ujar Mismanto.


















IDENTIFIKASI FAKTOR
Threats (Ancaman)                      
1.      Meningkatnya persaingan antar pelabuhan
Dikutip dalam rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional pada http://www.slideshare.net/IndonesiaInfrastructure/rancangan-peraturan-menteri-perhubungan-tentang-rencana-induk-pelabuhan-nasional bahwa persaingan antar pelabuhan kian marak dan menjadikan dibentuknya peraturan-peraturan yang ada dalam kebijakan pelabuhan nasional.

2.      Oligopoli/Kartel jaringan trayek angkutan laut
Dikutip dalam sebuah artikel di  https://sekartrisakti.wordpress.com/ bahwa kartel mempengaruhi usaha trayek angkutan laut. Adapun yang mendorong pendirian kartel adalah persaingan keras di pasar. Untuk menghindari persaingan fatal ini, anggota kartel setuju menentukan harga bersama, mengatur produksi, bahkan menentukan secara bersama potongan harga, promosi, dan syarat-syarat penjualan lain. Biasanya, harga yang dipasang kartel adalah jauh lebih tinggi daripada harga yang terjadi kalau tidak ada kartel. Adanya kartel juga bisa melindungi perusahaan yang tidak efisien, yang bisa hancur bila tidak masuk kartel. Dengan demikian, ada beberapa persyaratan untuk mendirikan kartel. Pertama, semua produsen besar dalam satu industri masuk menjadi anggota. Ini supaya terdapat kepastian bahwa kartel benar-benar kuat. Kedua, semua anggota harus taat melakukan apa yang diputuskan bersama. Ketiga, jumlah permintaan terhadap produk mereka terus meningkat. Kalau permintaan turun, kartel kurang efektif, karena makin sulit mempertahankan tingkat harga yang berlaku. Keempat, sulit bagi pendatang baru  untuk masuk dalam pasar bersangkutan.




















3.      Aliansi/Merger MLO (Main Line Operator) global & operator terminal global

Description: C:\Users\wien\Downloads\banner-news-ga-dan-pelindo-tanda-tangani-nota-kesepahaman.jpg
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., hari ini Selasa (3/3) menandatangani “Nota Kesepahaman Korporasi” untuk meningkatkan sinergi kedua BUMN, serta untuk mendukung kelancaran kegiatan bisnis Pelindo III yang menangani kepelabuhanan, yang wilayahnya meliputi hingga tujuh provinsi di Indonesia. Nota Kesepahaman tersebut meliputi pemanfaatan layanan Garuda Indonesia Group berupa ; kerjasama penyediaan jasa angkutan udara dengan harga khusus bagi pegawai dan keluarga Pelindo III dan afiliasinya, penempatan infrastruktur sistem reservasi (Corporate Online Sales) di Pelindo III, kerjasama bidang teknologi informasi (IT) yang disiapkan oleh Garuda Group berupa implementasi aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning), keanggotaan Garuda Miles bagi pegawai Pelindo dan afiliasinya, serta kerjasama bidang lainnya. Nota Kesepahaman Korporasi tersebut ditandatangani secara bersama-sama oleh Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto dan Direktur Utama Garuda Indonesia, M. Arif Wibowo di Auditorium Garuda City Center, Cengkareng.
Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto mengatakan bahwa sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara Pelindo III dengan Garuda Indonesia ini merupakan langkah strategis guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi bisnis keduanya, dengan prinsip saling menguntungkan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. "Pelindo III kini mengelola 43 pelabuhan di Indonesia dan mulai melebarkan bisnis usaha lainnya seperti perkapalan, energi, logistik dan properti. Dukungan penyediaan jasa transportasi udara dari maskapai terbaik dan kebanggaan bangsa ini akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja perseroan," ungkap Djarwo. Sementara itu Direktur Utama Garuda Indonesia, M. Arif Wibowo mengatakan bahwa melalui kerja sama tersebut, Garuda Indonesia akan menjadi maskapai resmi bagi perjalanan dinas guna menunjang kelancaran operasional seluruh pegawai Kantor Pusat dan Kantor Cabang Pelindo III serta anak perusahaan dan afiliasinya.
"Kerja sama ini juga akan membantu program efisiensi Pelindo III secara jangka panjang mengingat melalui kerjasama ini Garuda Indonesia akan memberikan potongan harga khusus dan layanan prioritas lainnya bagi seluruh pegawai Pelindo III dan afiliasinya serta keluarga. Melalui kerjasama ini, seluruh pegawai Pelindo III dan afiliasinya, nantinya juga akan menjadi anggota frequent flyer Garuda Miles, untuk menjamin ketersediaan kursi dan jaminan prioritas dan benefit lainnya bagi mereka”. Tambah Arif. Selain itu, sinergi antar kedua BUMN ini juga akan dapat meng-optimalkan kinerja kedua BUMN, dan diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan sinergi BUMN lainnya. Saat ini Pelindo III gencar melakukan investasi dengan sejumlah flagship project seperti Terminal Teluk Lamong, Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) serta project bisnis lainnya dengan dukungan layanan bintang lima maskapai Garuda Indonesia.
4.      Fluktuasi harga minyak mentah dunia
TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah dunia memperpanjang kerugian mereka pada Senin (Selasa pagi WIB, 15 September 2015), tertekan oleh berlanjutnya kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global ketika OPEC menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan untuk tahun depan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 63 sen menjadi berakhir di 44,00 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, patokan global untuk minyak mentah, jatuh menjadi menetap di 46,37 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 1,77 dari penutupan Jumat lalu.
Kedua kontrak utama telah jatuh pada Jumat (4 September 2015), menutup kerugian mingguan sekitar tiga persen. Kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global, yang telah melebihi permintaan, mendorong harga minyak mentah turun lebih dari setengahnya sejak Juni 2014.
Pada Senin (14 September 2015), Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak global pada 2016 karena pasar-pasar negara berkembang, motor ekonomi dunia dalam beberapa tahun terakhir, berjuang dengan melambatnya pertumbuhan.
5.      Tingkat inflasi
(Sumber: www.bi.go.id/)
Dikutip dari wesite Bank Indonesia bahwa tingkat inflasi sangat berfluktuasi, hal ini menjadi ancaman bagi perusahaan, dan perusahaan dapat selalu mempertimbangkannya dalam mengambil keputusan.











Text Box: 1,73Perhitungan Weight Score per masing-masing komponen:
Flowchart: Document: SO Strategy
            Strength       (Kekuatan)       :
Text Box: 1,68            Weakness     (Kelemahan)    : 1,46
            Opportunity (Peluang)          :
Threats          (Ancaman)      : 1,50






Text Box: INTERNAL


 























Matriks INTERNAL-EKSTERNAL (IE)
PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero)
S K O R  B O B O T  T O T A L  I F E
 

SKOR
BOBOT
TOTAL
EFE
 
                                    Kuat 3,0-4,0                Sedang 2,0-2,99          Lemah 1,0-1,9
 

I

II

III
 IV
V
VI
VII
VIII
IX
                           4,0                            3,0                               2,0                          1,0
Tinggi
3,0-4,0
3,0      
                      3,0
Sedang
2,0-2,99

                      2,0

Rendah
1,0-1,99

                      1,0









Kesimpulan:
            Dalam analisis pengamatan lingkungan PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) yang saya buat, terdapat enam kekuatan dan lima kelemahan pada lingkungan internal perusahaan serta terdapat enam peluang dan lima ancaman pada lingkungan eksternal perusahaan.
Pada hasil perhitungan Weight Score ditemukan:
skor kekuatan > kelemahan;    skor peluang > ancaman
Maka, perusahaan menggunakan SO Strategy, yakni perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan internal yang ada pada perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari peluang-peluang yang ada pada lingkungan eksternal perusahaan. Selanjutnya posisi perusahaan ada dalam sisi Growth, yakni perusahaan sedang dalam tahap tumbuh dimana perusahaan mampu untuk terus mengembangkan usahanya agar tetap bertahan dalam persaingan dengan perusahaan serupa.












DAFTAR PUSTAKA
-          http://www2.pelindo.co.id/
-          http://www.infobanua.co.id
-          http://www.pelindo.co.id/
-          http://www.bumn.go.id/pelindo3/
-          www.id.wikipedia.org
-          http://www.insw.go.id/
-          www.bisnis.tempo.co
-          www.bi.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar